demi kehormatan bendera tauhid

Demi Kehormatan Bendera Tauhid

Pada Perang Mu’tah, Tahun ke-8 Hijriyah, panglima Zayd ibn Haritsah Radhiyallahu’anhu wafat,
Zayd ibn Haritsah bertempur (jarak dekat) melindungi ar-Raya (bendera hitam) Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam dengan kesabaran (ketahanan). (Zayd syahid) dengan tertusuki pada jasadnya (sekitar) seratus (luka) tombak.

” Kemuliaan bendera Tauhid serta kesiapan para sahabat Rasulullah untuk meregang nyawa demi kehormatannya adalah sesuatu yang setiap orang beriman perlu mencontoh “

Setelah komando diambil alih oleh Ja’far ibn Abi Thalib Radhiyallahu’anhu, beliau wafat..

Bahwasanya Ja’far ibn Abi Thalib mengambil al-Liwa’ (panji putih Rasulullah) dengan tangan kanannya hingga tertebas (lawan), Kemudian (Ja’far) mengembannya (panji putih Rasulullah) dengan tangan kirinya (untuk terus mengobarkan semangat juang) hingga tertebas (pula oleh lawan), Kemudian dipeluknya (panji putih Rasulullah) dengan bantuan (sisa) kedua (lengannya) hingga syahid.

Raya dan liwa'

Kesiapan untuk berusaha maksimal melindungi kehormatan kaum muslimin yang tercermin dalam kemuliaan bendera Rasulullah dalam peperangan adalah suatu yang biasa di kalangan para sahabatnya; demikian pula harus tumbuh rasa mencintai simbol-simbol Tauhid pada diri kita yang beriman.

Untuk donasi Zakat, Infaq dan Shodaqoh ke LAZIS Mutiara Ikhlash klik disini.

Profile LAZIS Mutiara Ikhlash bisa dilihat disini.

Info Program LAZIS Mutiara Ikhlash cek disini.

Setelah komando beralih kepada Abdullah ibn Rawahah,

Setelah Ja’far syahid, Abdullah ibn Rawahah mengambil (alih) ar-Raya (bendera hitam Rasulullah) kemudian maju (menyerang musuh) dengannya, sedangkan dia menunggang kuda, ia menyerbu hingga syahid.

pahlawan perang mu'tah

Setelah itu bendera diambil alih oleh Tsabit ibn Aqram al-Anshari, ahlul Badr, sebelum diserahkan kepada Khalid ibn al-Walid Radhiyallahu’anhu yang dipilih sebagai panglima yang memukul mundur pasukan Byzantium sehingga kaum muslimin dapat kembali ke Madinah. Bendera dan panji Rasulullah telah menjadi sumber kepahlawanan tiada tara, bukan suatu objek yang dijadikan permainan atau canda!

Sumber : Telegram Channel Hikmah Agung

Facebook
Twitter
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *